Sejarah dan Perkembangan CSS Pada Masanya

 CSS (Cascading Style Sheet) adalah standar pembuatan dan pemakaian fashion untuk dokumen terstruktur. CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML \ seperti font, color, text,  dan desk menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman internet yang ditulis dengan HTML maupun XHTML. Meskipun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk juga SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).

CSS pertama kali bermula sejak munculnya SGML pada tahun 1970an. Sejak kemunculannya tersebut, CSS mengalami perkembangan yang sangat pesat. Format dasar CSS yang banyak kita gunakan sekarang ini merupakan ide dari seoang programmer bernama Hakon Wium Lie yang tertuang dalam proposalnya mengenai Cascading HTML Style Sheet (CHSS) pada bulan Oktober 1994 (dalam konferensi W3C di Chicago, Illinois). Kemudian, beliau bersama-sama dengan seorang temannya yang bernama Bert Bos mengembangkan suatu fashionable CSS.


Pada akhir tahun 1996, CSS telah resmi dipublikasikan (dan menyusul kemudian CSS Level 1 pada bulan Desember). Pengerjaan proyek ini juga didukung oleh seorang programmer bernama Thomas Reardon dari perusahaan software program ternama, Microsoft. CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman internet untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS).


Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi. CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.



Sekarang penggunaan CSS telah semakin meluas dan terus dikembangkan. Hal ini juga akan mempermudah seorang net dressmaker dalam mengembangkan suatu halaman internet (situs).

Ada three cara untuk memasang Script CSS pada dokumen HTML yaitu:

External Style Sheet (file CSS berbeda dari file HTML),

Internal Style Sheet (Kode CSS dipasang di dalam tag head HTML),

Inline Style Sheet (Kode CSS langsung dipasang di tag HTML, tidak direkomendasikan).

CSS 1

Pada tanggal 17 Agustus 1996 World Wide Web Consortium (W3C) menetapkan CSS sebagai bahasa pemrograman preferred dalam pembuatan web. Tujuannya adalah untuk mengurangi pembuatan tag-tag baru oleh Netscape dan Internet Explorer, karena kedua browser tersebut sedang bersaing mengembangkan tag sendiri untuk mengatur tampilan web.


CSS 1 mendukung pengaturan tampilan dalam hal :


Font (Jenis ketebalan).

Warna, teks, historical past dan elemen lainnya.

Text attributes, misalnya spasi antar baris, kata dan  huruf.

Posisi teks, gambar, desk dan elemen lainnya.

Margin, border dan padiing.

2. CSS 2


W3C menyempurnakan CSS tahap awal dengan menciptakan fashionable CSS two yang menjadi fashionable hingga saat ini pada tahun1998. Semua atribut dari CSS 1 dimasukkan dan diperluas dengan penekanan pada International Accessibiality and Capacibilty kususnya media-specific CSS. CSS two dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap layout dokumen agar bisa ditampilkan di printer.


3. CSS 3


CSS 3adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam mendesain website. CSS three dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna dan animasi 3D. Desainnya yang memudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS three yaitu : Multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS-Math dan CSS Object Model.


Fitur terbaru CSS three :


Animasi, sehingga pembuatan animasi tidak memerlukan software sejenis Adobe Flash dan Microsoft Silverlight.

Beberapa efek teks, seperti teks berbayang, kolom koran dan “Word-Wrap”.

Beberapa efek pada kotak, seperti kotak yang ukurannya dapat diubah-ubah, transformasi two dimensi dan two dimensi, sudut-sudut yang tumpul dan bayangan.

Kelebihan dan Kekurangan CSS


Sama halnya dengan objek – objek lain yang ada dimuka bumi ini. Dalam penggunaanya, CSS juga tidak luput dari kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan CSS yang saya tahu.


Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan CSS :


Kelebihan CSS:


CSS sangat mudah untuk dipelajari dan digunakan

CSS memisahkan antara Desain dan Konten Web/Blog

Pengaturan Desain dapat dilakukan seefisien mungkin

Karena satu css dapat dipakai beberapa kali ,maka dapat menghemat penulisan kode

Mempersingkat waktu kerja, baik saat membuat maupun saat modifikasi halaman Web/Blog

Ukuran file HTML jadi lebih kecil, karena biasanya CSS disimpan di file terpisah (External Stylesheet)

Kekurangan CSS :


CSS sangat menyita waktu karena tidak semua browser mengartikan sintaks-sintaks CSS yang sama

Kadang desain sudah terlihat rapih di suatu browser namun ketika dicoba di browser lain malah jadi acak-acakan

Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan script-script khusu(CSS Hack)

Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan baru, dan jika kamu berminat dengan css kamu dapat kursus di mataweb karna banyak pembelajaran tentang pemrograman dan yang terpenting kamu akan di ajarkan sampai bisa. dan jika kamu sedang ingin memulai bisnis kamu bisa kursus digital advertising di mataweb untuk memajukan bisnis kamu 

Posting Komentar

0 Komentar